Sabtu, 10 Desember 2011

Puisi


kumenantimu
Malam sunyi nang hening
Kududuk termenung seorang diri
Pikiran melayang dalam sepi
Kumerana dalam kesendirianku
Kasihku…
Tahukah engkau?
Dinginnya malam menusuk di kalbuku
Selaksa resah dalam hati dan jiwaku
Berharap bintang kembali tersenyum
Namun kau tak pernah hadir
Dalam setiap kerinduan di hati
Kasihku…
Kini rembulanpun tak lagi menampakkan sinarnya
Seakan ikut larut dalam kesedihanku
Di mana ku harus membuang rasa ini
Rasa yang yang begitu merekat dalam benakku
Kasihku…
Kuharap semua ini hanya mimpi
Hanya khayalanku
Mengitari taman yang penuh duri
Yang perih bila kuterjatuh


Puisi
Maafkan Aku
Maafkan aku sahabatku…
Hari ini ku benar-benar berada dalam suatu lingkaran hitam
Ku tak pernah peduli siapa pun di sekitarku
Kalau rasa itu sudah timbul dalam benakku
Rasa yang begitu perih terpendam di hatiku
Di mana semuanya akan jadi korban
Ucapan yang akan menjadi duri
Bagi insan yang tidak mengerti
Maafkan aku…
Maafkan…
Hari ini duri itu telah menusuk hatimu
Sahabatku…

PUISI
Demi Impian
Dari kejauhanterlihatsebuahistanapendidikan
Istana yang di impikanolehsetiapinsan
Ku beranikandiritukjadipenghuni di dalamnya
Pengorbanan demi pengorbanankulalui
Panasterik sang mentari yang terusmembakarkulitku
Antriandariberiburibuinsan yang hausakanilmu
Dapatkulaluidengansemangat yang membara
Demi mendapatsuatuajaranhidup
Demi mencapaisuatuimpian
Namun,  ituadalahpengorbanan yang tidaksiasia
Ketikakulihatbarisanberibunama
Tertuliskan di lembarankoranibukota
Ku pandangisatupersatu
Bibirmembisuseketika
Takmampumengucapkan kata terindah
Kecuali, rasa syukurkukepada-Nya
Ketikakutemukansebuahnama yang tersenyumkepadaku
Nama yang kusangkatelahtewasdalamperang.



Puisi
What’s love?
Akulahirkarenacinta
Akuhidupkarenacinta
Akubahagiakarenacinta
Akumenangiskarenacinta
Semuakarenacinta…
Namun, akutakmengerti
Apasebenarnyaitucinta?
Apakahhidupituadalahcinta?






Tidak ada komentar:

Posting Komentar